That 2 in the Morning Kind of Thinking: How You Deal With People Who Lost Their Loved One?
Selamat lewat tengah malam...
Jadi, gue rasa hampir semua orang setuju bahwa waktu dimana kita banyak berfikir (mostly hal-hal yang ga penting) adalah malam hari, sampai saatnya mata tertutup dengan sendirinya, yagak sih?
Yang kampret adalah, ketika lo malah kebanyakan mikir dan ga bisa tidur sama sekali. Padahal hal-hal yang lo pikirin adalah hal yang enggak penting. Well, kadang mungkin penting sih, tapi basanya hal-hal yang kita pikirin jam segini, mostly the things that ourself made. Funny, I know.
Sebenernya hal ini gue pikirin tadi siang sih, tapi karena sibuk nonton drama jadinya ga kepikiran buat nulis...
Jadi, baru kemarin, salah satu teman baik gue pas SMP kehilangan mamanya, dua bulan sebelumnya teman gue yang lain mengalami hal yang sama.
Gue paling gabisa deh, if it deals with parents, gue pasti sedih (aren't we all do?)
I've lost the people I loved back then, both Aki and Nenek sudah pergi meninggalkan anak dan cucunya. Dan gue sangat sedih akan kepergian mereka. Bisa dibilang, mereka yang membesarkan gue dari bayi.
Oke, gue meneteskan air mata hanya dengan mengingat mereka.
Pertanyaan yang ada di judul tulisan ini, "how you deal with people who lost their loved one?"
Jawaban yang common pastinya akan memberi kata-kata yang diharapkan dapat menguatkan mereka, seperti:
"Yang tabah ya,"
"Mungkin Tuhan lebih sayang mama/papa/kakek/nenek/dll"
"Yang kuat ya"
dan berbagai jenis kalimat lainnya.
Tapi, did it ever really help them? Maybe yes, maybe no...
Bagian yang paling menyakitkan dari sebuah kematian adalah, orang yang meninggal, meninggalkan orang yang masih hidup dengan berbagai kenangan, terkadang mereka yang meninggal membawa pergi sebagian rasa yang ada dalam diri kita yang masih hidup, ada juga penyesalan-penyesalan yang tersisa, mengetahui orang yang kita cintai itu ya enggak bakalan ada dalam hidup kita lagi dan we can't do nothing about it.
Kita yang hidup, hidupnya akan terus berjalan. Mereka yang meninggal, meninggalkan kekosongan dalam diri kita yang ditinggalkan.
Bagian lain dari kehilangan yang menyakitkan adalah, merasa sendiri.
Itu mungkin jadi alasan kenapa kita, yang ditinggalkan butuh kalimat-kalimat penyemangat atau hanya sekedar pelukan atau genggaman tangan. Karena we wanted to be reminded that, there are people who cares about us and we're not alone. Kita bukanlah satu-satunya orang yang merasakan kesedihan, kita bukanlah satu-satunya yang menangis.
Gue paling bingung sebenarnya, bagaimana cara menghibur orang yang dihadapkan dengan kenyataan bahwa orang yang mereka cintai, sudah pergi dari sisi mereka dan ga akan kembali lagi, sampai kapanpun.
Kadang gue akan menangis bersama mereka yang ditinggalkan kadang gue hanya memberikan senyuman -sambil nahan tangis tentunya- kepada mereka.
Hanya itu yang bisa gue lakukan.
Sejujurnya, kadang gue bingung apa yang harus gue lakukan atau katakan kepada orang yang menghadapi kehilangan.
Cara gue sendiri dalam menghadapi kehilangan adalah dengan menangis sepuasnya sampai gue tertidur. Mungkin semua orang begitu.
Menangis adalah salah satu cara yang cukup ampuh untuk mengobati sakit.
Terkadang, manusia harus dibiarkan menangis sepuasnya agar mereka menjadi lebih kuat nantinya. Biarkan tangis yang berbicara, dengan begitu, mulut dapat beristirahat sejenak.
Banyak yang bilang juga kalau nangis won't fix your problem, true atau nangis won't give you a solution, also true atau in this case, nangis won't bring them back alive, so true. Tapi menangis itu sangat dibutuhkan bagi mereka yang kehilangan agar mereka dapat mencurahkan seluruh rasa sakit yang mereka rasakan kepada butir-butir air mata yang jauh. Meskipun tidak ada yang menjamin, ketika tangis berhenti maka rasa sakit yang dirasakan akan hilang.
anyway, gue sepertinya lagi-lagi melenceng dari topik. But that's okay, masih related kok...
Ketika ada teman kalian yang sedang menghadapi kehilangan, bantu mereka dengan kalimat penyemangat, tunjukkan bahwa mereka tidak sendiri, bahwa lo ada untuk mereka or at least give them hug atau hanya sekedar genggaman tangan, tanpa harus berkata apapun, cukup peluk atau genggam tangan mereka dan tersenyum dengan tulus, ingatkan mereka bahwa mereka kuat dan lo ada untuk mereka. Gue rasa itu udah sangat cukup...
Comments
Post a Comment